Wednesday, August 1, 2018

Penyakit Atresia Ani : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya


Pengertian
Atresia ani adalah kelainan bawaan yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Kelainan ini menyebabkan tidak sempurnanya pembentukan saluran dari rektum (tempat penyimpanan feses sementara pada usus besar) sampai ke anus.

Kelainan ini sangat luas dan bervariasi, mulai dari munculnya jaringan kecil yang tidak normal hingga kondisi yang sangat kompleks.

Penyakit Atresia Ani

Diagnosis
Pemeriksaan anus pada bayi yang baru lahir wajib dilakukan. Biasanya dokter juga akan memeriksa perut bayi apakah ada tanda-tanda buncit dan kembung. Pemeriksaan sinar X dan USG (ultrasonografi) pada area perut dapat dilakukan untuk memastikan gangguan yang ada dan sejauh mana kelainan anus yang terjadi.

Pemeriksaan penunjang lain juga bermanfaat untuk mendeteksi kemungkinan kelainan yang terjadi, seperti:

Sinar X dan USG tulang belakang.
Ekokardiogram jantung yang menggunakan gelombang suara untuk mendiagnosis berbagai kondisi jantung yang akurat.
MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau pemeriksaan menggunakan medan magnet dan gelombang frekuensi radio pada area esofagus, yakni saluran yang menghubungkan antara kerongkongan dengan lambung.

Gejala
Atresia ani biasanya sudah terlihat langsung saat bayi baru saja lahir. Gejalanya meliputi:

Tidak ada lubang anus.
Lubang anus di tempat yang salah, misalnya terlalu dekat dengan vagina.
Tidak buang air besar dalam jangka waktu 24–48 jam kelahiran.
Feses keluar dari saluran yang salah, seperti dari uretra, vagina, skrotum (kantong testis) atau dasar dari penis.
Distensi abdomen (perut buncit dan kembung)
Terdapat fistula atau saluran yang tidak normal seperti antara rektum dan sistem reproduksi atau sistem urinary yang merupakan tempat terjadinya penyaringan darah.
Penyakit ini biasanya berjalan bersama dengan penyakit bawaan lain, seperti kelainan pada jantung, ginjal, hingga gerak tubuh.

Pengobatan
Manajemen bayi dengan kasus atresia ani sangat penting. Ketika bayi juga mengalami distensi abdomen, dehidrasi dan sepsis (keracunan yang disebabkan oleh proses pembusukan), tindakan awal untuk mengembalikan fungsi pernafasan serta jantung dan pemberian antibiotik harus dilakukan terlebih dahulu.

Setelah itu, Anda dapat melakukan pemeriksaan secara menyeluruh mengenai kelainan atresia ani yang terjadi. Kemudian, prosedur kolostomi (membuat saluran usus ke dinding perut) dapat dilakukan terlebih dahulu sebelum operasi dilakukan.

Pencegahan
Beberapa kelainan bawaan memang tidak dapat dicegah, tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terjadinya atresia ani:

Hindari konsumsi rokok dan kontak dengan asap rokok
Hindari konsumsi alkohol
Hindari konsumsi obat terlarang
Konsumsi makanan yang bergizi dan vitamin
Olahraga dan istirahat yang cukup
Bagi ibu hamil, lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
Konsumsi suplemen yang mengandung asam folat

No comments:

Post a Comment