Penyakit Akromegali : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

adsense 336x280

Pengertian
Akromegali adalah suatu kondisi yang muncul akibat kelebihan growth hormone di dalam tubuh. Growth hormone, atau hormon pertumbuhan, adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari dalam otak manusia.

Pada anak-anak, growth hormone memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pada orang dewasa, growth hormone memengaruhi level energi, kekuatan otot, dan kesehatan tulang.

Penyakit Akromegali

Kelebihan hormon pertumbuhan pada anak-anak dinamakan gigantisme dan kondisi ini tergolong sangat jarang terjadi. Pada orang dewasa, akromegali sering kali ditemukan saat usia paruh baya. Akromegali juga merupakan kondisi yang sangat jarang ditemukan. Diperkirakan hanya ditemukan tiga kasus baru akromegali pada setiap satu juta orang setiap tahunnya.

Penyebab
Akromegali terkait degan hormon pertumbuhan. Sistem regulasi hormon dalam tubuh manusia umumnya diatur dalam bentuk kaskade. Untuk growth hormone misalnya, kaskade diawali dengan produksi growth hormone-releasing hormone (GHRH) oleh hipotalamus otak.

GHRH akan menstimulasi kelenjar pituitari untuk menghasilkan growth hormone. Keluarnya hormon ini dalam aliran darah akan menstimulasi hati untuk menghasilkan insulin-like growth factor I (IGF-I). Kadar IGF-I yang tinggi selanjutnya akan memberitahu kelenjar pituitari untuk mengurangi produksi growth hormone.

Jika produksi growth hormone berlebihan, akan mengakibatkan kelebihan produksi IGF-I. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran organ dan kelebihan pertumbuhan tulang. Bisa juga mengakibatkan perubahan metabolisme gula dan lemak, sehingga dapat menyebabkan diabetes, tekanan darah tinggi, dan masalah jantung.

Dalam kebanyakan kasus akromegali, sekitar 95% kasus, kelebihan produksi growth hormone disebabkan adanya tumor jinak pada kelenjar pituitari yang dinamakan adenoma. Berdasarkan ukurannya, adenoma ini dapat dibedakan menjadi makro (bila berukuran lebih dari 1cm) dan mikro. Adenoma dalam otak yang membesar juga dapat menekan jaringan tertentu dalam otak (tergantung dari lokasi adenoma) sehingga memberi gejala tertentu.
Walaupun jarang ditemukan, akromegali juga dapat disebabkan tumor pada bagian tubuh lainnya seperti paru-paru, pankreas, dan bagian lain dari otak. Sering kali, tumor ini menghasilkan GNRH yang menyebabkan produksi growth hormone oleh kelenjar pituitari. Tumor tersebut bisa juga memproduksi growth hormone secara langsung.

Diagnosis
Untuk menentukan diagnosis akromegali, dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh dengan melakukan anamnesis seputar tanda dan gejala yang dirasakan, juga pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang yang mungkin diperlukan untuk mendukung diagnosis adalah:

• Kadar growth hormone: kenaikan kadar hormon ini (>10 ng/ml) setelah mengonsumsi gula, ditambah dengan gejala klinis dari akromegali, dapat memastikan diagnosis.
• Tes konsumsi glukosa (gula) oral: menilai kadar growth hormone setelah konsumsi gula. Pada keadaan normal konsumsi gula akan menstimulasi pituitari untuk mengurangi produksi growth hormone.
• Kadar IGF-I.
• Pencitraan: MRI atau CT-scan untuk menilai adanya adenoma pituitari atau tumor pada bagian tubuh lainnya. Pemeriksaan sinar X untuk menilai manifestasi kelebihan growth hormone dan IGF-I pada tulang.

Gejala
Beberapa gejala atau tanda-tanda akromegali yang dapat dikenali antara lain:

• pembengkakan pada tangan dan kaki (perhatikan ukuran cincin atau sepatu yang berubah)
• perubahan wajah: alis dan rahang bawah menonjol, terdapat ruang antar gigi, bibir bawah dan hidung yang membesar
• nyeri sendi
• kulit pada area wajah dan ekstremitas terasa kasar dan berminyak
• kuku tebal dan keras
• kerutan pada dahi dan area sekitar hidung-mulut menjadi lebih dalam
• pori-pori kulit yang tampak membesar dan terjadi hiperpigmentasi
• kelopak mata tebal dan bengkak
• keringat berlebih
• tekanan darah tinggi
• sakit kepala
• gangguan penglihatan
• kelainan pada siklus haid, terkadang disertai keluarnya cairan dari payudara
• disfungsi ereksi
• menurunnya libido

Pengobatan
Pada kasus adenoma pituitari, kemungkinan penanganan akromegali yang disarankan adalah pembedahan untuk membuang tumor. Pembedahan umumnya sukses pada kasus diameter tumor di bawah 10mm.

Obat-obatan dapat diberikan apabila pembedahan tidak menurunkan level growth hormone, atau bisa diberikan pada kasus tumor berukuran besar untuk mengecilkan ukurannya sebelum dilakukan pembedahan. Obat-obatan yang mungkin diberikan adalah somatostatin analog, GH receptor antagonist (GHRA), dan dopamine agonist.

Apabila setelah pembedahan masih terdapat tumor, dan obat-obatan tidak dapat membantu mengurangi gejala maka dapat dipertimbangkan terapi radiasi.

adsense 336x280

0 Response to "Penyakit Akromegali : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya"

Post a Comment