Pengertian
Akromegali
adalah suatu kondisi yang muncul akibat kelebihan growth hormone di dalam
tubuh. Growth hormone, atau hormon pertumbuhan, adalah hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar pituitari dalam otak manusia.
Pada anak-anak,
growth hormone memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pada orang
dewasa, growth hormone memengaruhi level energi, kekuatan otot, dan kesehatan
tulang.
Kelebihan hormon
pertumbuhan pada anak-anak dinamakan gigantisme dan kondisi ini tergolong
sangat jarang terjadi. Pada orang dewasa, akromegali sering kali ditemukan saat
usia paruh baya. Akromegali juga merupakan kondisi yang sangat jarang
ditemukan. Diperkirakan hanya ditemukan tiga kasus baru akromegali pada setiap
satu juta orang setiap tahunnya.
Penyebab
Akromegali
terkait degan hormon pertumbuhan. Sistem regulasi hormon dalam tubuh manusia
umumnya diatur dalam bentuk kaskade. Untuk growth hormone misalnya, kaskade
diawali dengan produksi growth hormone-releasing hormone (GHRH) oleh
hipotalamus otak.
GHRH akan
menstimulasi kelenjar pituitari untuk menghasilkan growth hormone. Keluarnya
hormon ini dalam aliran darah akan menstimulasi hati untuk menghasilkan
insulin-like growth factor I (IGF-I). Kadar IGF-I yang tinggi selanjutnya akan
memberitahu kelenjar pituitari untuk mengurangi produksi growth hormone.
Jika produksi
growth hormone berlebihan, akan mengakibatkan kelebihan produksi IGF-I. Hal ini
dapat menyebabkan pembesaran organ dan kelebihan pertumbuhan tulang. Bisa juga
mengakibatkan perubahan metabolisme gula dan lemak, sehingga dapat menyebabkan
diabetes, tekanan darah tinggi, dan masalah jantung.
Dalam kebanyakan
kasus akromegali, sekitar 95% kasus, kelebihan produksi growth hormone
disebabkan adanya tumor jinak pada kelenjar pituitari yang dinamakan adenoma.
Berdasarkan ukurannya, adenoma ini dapat dibedakan menjadi makro (bila
berukuran lebih dari 1cm) dan mikro. Adenoma dalam otak yang membesar juga
dapat menekan jaringan tertentu dalam otak (tergantung dari lokasi adenoma)
sehingga memberi gejala tertentu.
Walaupun jarang
ditemukan, akromegali juga dapat disebabkan tumor pada bagian tubuh lainnya
seperti paru-paru, pankreas, dan bagian lain dari otak. Sering kali, tumor ini
menghasilkan GNRH yang menyebabkan produksi growth hormone oleh kelenjar
pituitari. Tumor tersebut bisa juga memproduksi growth hormone secara langsung.
Diagnosis
Untuk menentukan
diagnosis akromegali, dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh dengan
melakukan anamnesis seputar tanda dan gejala yang dirasakan, juga pemeriksaan
fisik. Pemeriksaan penunjang yang mungkin diperlukan untuk mendukung diagnosis
adalah:
• Kadar growth
hormone: kenaikan kadar hormon ini (>10 ng/ml) setelah mengonsumsi gula,
ditambah dengan gejala klinis dari akromegali, dapat memastikan diagnosis.
• Tes konsumsi
glukosa (gula) oral: menilai kadar growth hormone setelah konsumsi gula. Pada
keadaan normal konsumsi gula akan menstimulasi pituitari untuk mengurangi
produksi growth hormone.
• Kadar IGF-I.
• Pencitraan:
MRI atau CT-scan untuk menilai adanya adenoma pituitari atau tumor pada bagian
tubuh lainnya. Pemeriksaan sinar X untuk menilai manifestasi kelebihan growth
hormone dan IGF-I pada tulang.
Gejala
Beberapa gejala
atau tanda-tanda akromegali yang dapat dikenali antara lain:
• pembengkakan
pada tangan dan kaki (perhatikan ukuran cincin atau sepatu yang berubah)
• perubahan
wajah: alis dan rahang bawah menonjol, terdapat ruang antar gigi, bibir bawah
dan hidung yang membesar
• nyeri sendi
• kulit pada
area wajah dan ekstremitas terasa kasar dan berminyak
• kuku tebal dan
keras
• kerutan pada
dahi dan area sekitar hidung-mulut menjadi lebih dalam
• pori-pori
kulit yang tampak membesar dan terjadi hiperpigmentasi
• kelopak mata
tebal dan bengkak
• keringat
berlebih
• tekanan darah
tinggi
• sakit kepala
• gangguan
penglihatan
• kelainan pada
siklus haid, terkadang disertai keluarnya cairan dari payudara
• disfungsi
ereksi
• menurunnya
libido
Pengobatan
Pada kasus
adenoma pituitari, kemungkinan penanganan akromegali yang disarankan adalah
pembedahan untuk membuang tumor. Pembedahan umumnya sukses pada kasus diameter
tumor di bawah 10mm.
Obat-obatan
dapat diberikan apabila pembedahan tidak menurunkan level growth hormone, atau
bisa diberikan pada kasus tumor berukuran besar untuk mengecilkan ukurannya
sebelum dilakukan pembedahan. Obat-obatan yang mungkin diberikan adalah
somatostatin analog, GH receptor antagonist (GHRA), dan dopamine agonist.
Apabila setelah
pembedahan masih terdapat tumor, dan obat-obatan tidak dapat membantu
mengurangi gejala maka dapat dipertimbangkan terapi radiasi.
0 Response to "Penyakit Akromegali : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya"
Post a Comment