Pengertian
Agoraphobia
merupakan salah satu jenis gangguan cemas, yang ditandai dengan ketakutan hebat
saat berada dalam ruangan terbuka yang ramai, seperti di pasar, bandara, dan
sebagainya. Umumnya, penderita agoraphobia sebisa mungkin menghindari berada di
tempat yang ramai sendirian.
Saat berada di
ruangan terbuka dan ramai, penderita biasanya akan merasa panik, malu, tidak
aman, dan tidak berdaya. Oleh karena itu, penderita biasanya merasa perlu
ditemani saat harus berada di tempat-tempat tersebut agar merasa lebih aman.
Penyebab
Agoraphobia
umumnya terjadi akibat adanya serangan panik, yaitu kondisi panik yang mendadak
muncul tanpa sebab yang jelas, ditandai dengan perasaan seperti mau mati, leher
tercekik, dada berdebar, keringat dingin, sesak napas.
Jika seseorang
mengalami serangan panik saat sedang bepergian keluar rumah sendirian, ini bisa
menjadi peristiwa yang dianggap memalukan karena ia akan menjadi pusat
perhatian banyak orang. Karena hal inilah, agoraphobia bisa mulai terjadi.
Penderita
menjadi merasa ketakutan berlebihan jika harus berada di dalam keramaian.
Merasa khawatir bila serangan panik terjadi lagi, peristiwa memalukan akan
berulang lagi.
Diagnosis
Untuk memastikan
adanya gangguan agoraphobia, dokter harus melakukan wawancara menyeluruh
terhadap penderita. Dokter yang kompeten melakukannya adalah dokter ahli
kejiwaan (psikiater).
Seseorang
disebut mengalami agoraphobia bila kriteria Pedoman Penggolongan Diagnostik
Gangguan Jiwa (PPDGJ) III ini terpenuhi:
Gejala yang
timbul harus merupakan manifestasi dari ansietas (kecemasan).
Ansietas yang
timbul harus terjadi dalam setidaknya dua situasi berikut ini:
-Banyak orang
-Di tempat umum
-Bepergian ke
luar rumah
-Bepergian
sendiri
Menghindari
situasi yang menyebabkan fobia
Gejala
Gejala
agoraphobia merupakan kombinasi antara perasaan takut, cemas, dan keluhan fisik
seperti berdebar-debar, nyeri dada, pusing, keringat dingin, gemetar, sesak
nafas, sakit perut, atau diare.
Orang yang
mengalami agoraphobia mengalami ketakutan pada situasi:
Bepergian
sendiri
Berada di tempat
umum yang ramai
Berada dalam
situasi yang memalukan
Pengobatan
Untuk mengatasi
agoraphobia, dibutuhkan pengobatan berupa kombinasi antara obat-obatan dan
psikoterapi. Tindakan pengobatan ini harus dilakukan oleh psikiater.
Obat yang dapat
digunakan untuk mengobati agoraphobia di antaranya adalah obat golongan
selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) atau obat anti-ansietas seperti
golongan benzodiazepine. Obat-obatan ini harus dikonsumsi dalam pengawasan
ketat oleh dokter. Bila dosis tidak tepat, alih-alih keluhan menghilang,
keluhan malah bisa bertambah parah.
Sementara itu,
psikoterapi dilakukan untuk mengubah pola pikir penderita mengenai kondisi
ketakutan irasional yang dialami. Psikoterapi memerlukan kerja sama yang baik
antara penderita dengan psikiater.
Melalui
pengobatan ini, penderita akan berangsur-angsur menyadari bahwa ketakutannya
tidak akan terjadi, rasa cemas akan menghilang perlahan, dan penderita dapat
mengendalikan ketakutannya.
Pencegahan
Untuk mencegah
terjadinya ketakutan berlebihan, penderita agoraphobia harus belajar untuk
tenang dan relaks. Selain itu, menghindari konsumsi alkohol dan narkoba juga
membantu mencegah terjadinya rasa takut dan cemas akibat agoraphobia terjadi.
0 Response to "Penyakit Agoraphobia : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya"
Post a Comment