Pengertian
Aktinomikosis
adalah infeksi yang disebabkan bakteri Actinomyces spp, yaitu bakteri gram
positif anaerob. Bakteri ini biasanya mengolonisasi area mulut, saluran
pencernaan, juga saluran kemih dan reproduksi manusia.
Penyakit ini
ditandai dengan pembengkakan pada area yang terinfeksi, disertai dengan
keluarnya cairan nanah. Infeksi ini tergolong kasus yang jarang terjadi dan
biasanya hanya bersifat lokal saja.
Penyebab
Terdapat lebih
dari 30 jenis bakteri Actinomyces. Di antara spesies tersebut, Actinomyces
israelii merupakan bakteri yang paling sering ditemukan pada infeksi
aktinomikosis pada manusia. Jenis bakteri lainnya, seperti Actinomyces viscous
dan Actinomyces meyeri, juga dapat ditemukan pada aktinomikosis walaupun lebih
jarang.
Actinomyces
merupakan bagian dari flora normal. Untuk dapat menyebabkan penyakit pada
manusia, diperlukan adanya kerusakan pada membran mukosa dan adanya jaringan
tubuh yang lemah atau mati, sehingga bakteri dapat menginvasi struktur tubuh
bagian dalam. Aktinomikosis merupakan penyakit polimikrobial, artinya banyak
mikroba yang terlibat hingga menyebabkan penyakit, yang bisa beragam dari 5
hingga 10 jenis bakteri.
Setelah infeksi
terjadi, tubuh penderita akan memberikan reaksi peradangan yang intens dan bisa
diikuti adanya fibrosis. Umumnya, infeksi akan menyebar dan menyerang jaringan
atau organ sekitar. Proses infeksi ini bisa membuat jalur drainase (fistula).
Pada penyakit ini, persebaran melalui jalur darah (hematogen) bisa terjadi pada
tahap mana pun dari infeksi, sementara itu, persebaran melalui jaringan getah
bening jarang terjadi.
Diagnosis
Aktinomikosis
sulit untuk didiagosis hanya berdasarkan gejala klinis. Oleh karena itu umumnya
diperlukan bantuan pemeriksaan penunjang. Diagnosis pasti dilakukan dengan
melakukan kultur organisme. Sampel umumnya didapatkan dari biopsi, aspirasi
jarum, atau pus dari jalur drainase. Kultur dapat membutuhkan waktu 2–3 minggu.
Pemeriksaan awal
dapat dilakukan dengan memeriksa pus di bawah mikroskop untuk melihat adanya
karakteristik bakteri Actinomyces dan gambaran peradangan. Pemeriksaan dengan
pencitraan, seperti sinar X atau CT-scan, dapat membantu memperlihatkan
gambaran masa atau benjolan dalam tubuh.
Gejala
Gejala
bergantung pada bagian dari tubuh yang terkena aktinomikosis, yaitu:
aktinomikosis
serviko-fasial
o terdapat riwayat manipulasi gigi atau trauma
pada area mulut, memiliki higienitas gigi dan mulut yang buruk.
o terdapat benjolan yang tidak nyeri atau
hanya terkadang nyeri pada area submadibula dan perimandibula. Benjolan ini
dapat bertambah jumlah dan ukurannya. Pada tahap awal biasanya benjolan teraba
lunak namun menjadi keras seiring berjalan waktu.
o benjolan tersebut lama kelamaan dapat
mengeluarkan granul berisi pus.
o perubahan warna kulit menjadi kemerahan atau
kebiruan pada area yang terkena.
o kesulitan mengunyah.
aktinomikosis
torakal
o riwayat aspirasi (faktor risiko adalah
kejang, penyalahgunaan alkohol, dan kesehatan gigi dan mulut yang buruk).
o batuk kering atau berdahak, kesulitan
bernafas (ngos-ngosan), nyeri dada, terkadang keluar sputum yang disertai darah
(batuk darah).
aktinomikosis
abnominal
o riwayat pembedahan pada perut, tertelan
benda asing (misalkan tulang ikan atau ayam), dan sebagainya.
o munculnya gejala tidak spesifik, seperti
demam dengan suhu rendah, penurunan berat badan, rasa lemah/kelelahan,
perubahan pola BAB, mual dan muntah, nyeri perut samar, adanya benjolan (paling
sering pada area kanan bawah).
aktinomikosis pelvis
o riwayat pemakaian IUD yang lama (jika
memakai IUD, perhatikan waktu untuk lepas IUD). Umumnya pada kasus
aktinomikosis pelvis yang berkaitan dengan pemakaian IUD, pemakaian alat
kontrasepsi ini rata-rata selama 8 tahun.
o adanya nyeri pada area perut bawah,
pendarahan dari vagina atau keluarnya cairan dari vagina.
o gejala lain dapat serupa dengan gejala
aktinomikosis abdominal.
Pengobatan
Dalam kebanyakan
kasus, pengobatan dengan antibiotik cukup untuk menangani kasus aktinomikosis.
Jenis antibiotik pilihan adalah Penicillin g. Pengobatan membutuhkan jangka
waktu lama, sehingga penting bagi pasien untuk tetap rutin kontrol dan
menghabiskan antibiotik walaupun sudah merasa membaik.
Terkadang,
diperlukan juga bantuan pembedahan untuk membuang jaringan yang terinfeksi
(misalkan abses pada bagian dalam tubuh).
0 Response to "Penyakit Aktinomikosis : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya"
Post a Comment