Pengertian
Bisul (furunkel)
adalah infeksi bakteri yang memicu peradangan di dalam folikel rambut (lubang
tempat rambut tumbuh). Pada awalnya, kulit di daerah infeksi menjadi merah dan
muncul benjolan. Setelah empat sampai tujuh hari, benjolan tersebut mulai
berisi nanah dan terasa sakit.
Bisul biasanya
muncul pada area kulit yang memiliki rambut, sering berkeringat, dan bergesekan
–seperti leher, wajah, ketiak, bokong, dan paha. Namun, tidak menutup
kemungkinan bisul muncul di permukaan
Diagnosis
Bisul umumnya
dapat sembuh sendiri tanpa perawatan medis. Namun, Anda harus segera memeriksa
diri ke dokter apabila memiliki kondisi bisul berikut:
Muncul di wajah,
hidung, atau tulang belakang. Ini bisa memicu terjadinya komplikasi
Membesar hingga
berukuran diameter lebih dari 5 cm
Tidak sembuh
dalam 14 hari
Anda juga
disarankan untuk berkonsultasi ke dokter apabila muncul bisul sabut, atau
merasakan gejala tambahan seperti demam.
Dokter biasanya
mendiagnosis bisul hanya dengan melihat kondisi kulit pasien. Jika infeksi
tersebut berulang atau tidak teratasi dengan pengobatan yang sebelumnya
diberikan, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang berupa tes darah di
laboratorium. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan antibiotik yang tepat
untuk melawan bakteri penyebab bisul.
Gejala
Bisul berawal
dari benjolan berukuran kecil yang keras, berwarna merah, dan terasa nyeri.
Beberapa hari kemudian, benjolan melunak lalu membesar, dan nyerinya pun
bertambah. Tidak lama, kantong nanah akan terbentuk di puncak benjolan.
Bisul jarang memerlukan
penanganan medis karena bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika kondisi
bertambah parah, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Tanda-tandanya adalah
sebagai berikut:
Demam
Benjolan terus
membesar dan terasa sakit
Berjumlah lebih
dari satu buah di area yang sama, dikenal dengan istilah bisul sabut
Kelenjar getah
bening membengkak
Bisul tak
kunjung kering
Memiliki masalah
dengan sistem kekebalan tubuh, atau dalam pengobatan yang mengganggu sistem
kekebalan tubuh dan menimbulkan bisu
Pengobatan
Kebanyakan kasus
bisul dapat sembuh dengan sendirinya dan dapat diatasi dengan perawatan mandiri
di rumah. Namun, beberapa kasus lainnya memerlukan penanganan dari dokter.
Perawatan
Mandiri
Salah satu cara
mempercepat proses penyembuhan adalah mengompres bisul dengan kain yang
sebelumnya sudah dicelupkan ke dalam air hangat. Lakukan kompres hangat selama
10 menit, tiga sampai empat kali setiap hari.
Suhu panas akan
meningkatkan sirkulasi darah di sekitar bisul. Ini membuat akan ada lebih
banyak lagi sel darah putih yang dikirimkan sistem kekebalan tubuh untuk
membantu penyembuhan.
Saat bisul
pecah, tutup dengan kasa steril agar infeksi tidak menyebar ke area lain.
Setelahnya, pastikan Anda mencuci tangan dengan air hangat dan sabun. Ini akan
membantu agar bakteri tidak tersebar ke area lain tubuh atau bahkan ke individu
lain.
Jika nyeri yang
terasa tidak dapat ditahan, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti
parasetamol atau ibuprofen.
Mengeringkan
Bisul
Jika ukuran
bisul agak besar dan terasa lunak, berkonsultasilah ke dokter. Bisul dengan
ciri-ciri tersebut biasanya tidak akan pecah dengan sendirinya serta tidak
dapat ditangani dengan antibiotik.
Dokter mungkin
akan mengeluarkan nanah dengan melakukan pembedahan kecil. Sebelum tindakan
dilakukan, area bisul akan dibius lokal agar kebal. Kemudian, bagian puncak
bisul akan ditusuk dengan jarum atau pisau bedah yang sudah disterilkan
terlebih dulu.
Proses tersebut
bertujuan untuk membuat nanah keluar dari bisul sampai tuntas. Nyeri akan
mereda dan proses penyembuhan akan dimulai. Tapi jangan pernah memecahkan bisul
sendiri, karena hal itu hanya akan membuat infeksi menyebar ke area lain.
Antibiotik
Dokter biasanya
akan memberikan antibiotik apabila:
o Terjadi bisul
sabut
o Ada demam
o Terjadi
infeksi sekunder, seperti selulitis
o Lokasi bisul
ada di wajah, karena lebih rentan infeksi
o Anda merasakan
sakit dan tidak nyaman
Antibiotik yang
biasanya diberikan dokter adalah antibiotik berbahan dasar penisilin bernama
flucloxacillin. Jika Anda alergi penisilin, alternatifnya bisa mengonsumsi
eritromisin dan klaritromisin.
Perlu
diperhatikan bahwa antibiotik harus habis dikonsumsi bahkan pada waktu bisul
sudah sembuh. Hal tersebut berguna agar penyembuhannya tuntas dan infeksi tidak
berulang.
Pengobatan Bisul
dan Bisul Sabut yang Muncul Berulang
Bisul dan bisul
sabut yang berulang kali muncul membutuhkan pengobatan lebih lanjut. Kebanyakan
penderita bisul berulang mengalaminya karena mereka adalah pembawa bakteri
Staphylococcus aureus. Jika demikian, pengobatan tertentu harus dilakukan agar
bakteri dapat ditumpas secara tuntas.
Pengobatan
bergantung pada lokasi bakteri Staphylococcus pada tubuh Anda. Bakteri yang ada
di permukaan kulit dapat diatasi dengan menggunakan sabun antibakteri. Jika
ditemukan bakteri di dalam hidung, maka Anda perlu menggunakan krem antiseptik
selama 10 hari.
Komplikasi Bisul
Berikut ini
komplikasi bisul yang dapat terjadi:
Bekas Luka
Bisul berukuran
besar atau bisul sabut terkadang meninggalkan bekas luka. Bekas luka ini tidak
akan hilang sepenuhnya, tetapi seiring berjalannya waktu akan memudar dan tidak
akan terlalu terlihat seperti sebelumnya. Jika Anda khawatir bekas luka akan
menganggu penampilan, ada beberapa jenis perawatan yang bisa dilakukan,
misalnya:
Suntik
kortikosteroid yang akan membantu mengempiskan luka parut.
Bedah plastik.
Sebagai
alternatif, Anda bisa menggunakan kosmetika untuk menyamarkan bekas luka yang
ada.
Infeksi yang
Menyebar
Bakteri yang ada
di dalam bisul atau bisul sabut terkadang bisa menyebar ke bagian tubuh lain
dan memicu terjadinya infeksi sekunder. Selulitis adalah infeksi sekunder
paling umum yang sering dikaitkan dengan bisul dan bisul sabut.
Infeksi sekunder
lain yang mungkin timbul adalah:
Impetigo –
infeksi kulit menular yang bisa menyebabkan luka dan lecet.
Sepsis artritis
– infeksi sendi.
Osteomyelitis –
infeksi yang terbentuk di dalam tulang.
Endokarditis –
infeksi pada lapisan dalam jantung.
Keracunan darah
– infeksi darah.
Abses otak –
nanah yang terbentuk di dalam otak.
Beberapa infeksi
di atas perlu ditangani dengan suntikan antibiotik. Untuk kasus keracunan darah
dan abses otak, Anda harus dirawat di ruang rawat intensif (ICU).
Trombosis Sinus
Kavernosus
Ini adalah
komplikasi bisul langka yang dapat mengancam nyawa penderitanya. Berawal dari
ketika infeksi memicu penggumpalan darah di ruang belakang kantong mata.
Gumpalan darah lantas akan memberikan tekanan pada otak yang dapat
mengakibatkan:
Sakit kepala.
Mata bengkak.
Nyeri pada mata.
Apabila tidak
segera diberikan pengobatan antibiotik, thrombosis sinus kavernosus bisa
berakibat fatal.
Pencegahan
Bisul memang
tidak selalu bisa dicegah, tetapi dengan melakukan langkah sederhana berikut
dapat menurunkan risiko Anda:
Bersihkan kulit
dengan teratur menggunakan sabun antibakteri.
Selalu bersihkan
luka gores, luka terbuka, atau gigitan serangga.
Jaga kebersihan
luka gores, luka terbuka, dan gigitan serangga dengan menggunakan perban steril
sampai luka sembuh.
Menjalankan pola
hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga. Ini akan
mendongkrak sistem kekebalan tubuh yang akan menurunkan risiko terjadinya
infeksi kulit.
Cara Agar Bisul
Tidak Menyebar
Saat Anda
menderita bisul, sangatlah penting untuk menjaga agar infeksi tidak menyebar ke
bagian lain tubuh dan juga orang lain. Anda bisa melakukannya dengan:
Mencuci tangan
dengan sabun antibakteri setiap kali habis menyentuh bisul.
Mencuci pakaian,
seprai, dan handuk dengan suhu tinggi.
Menggunakan
handuk berbeda untuk area wajah dan badan.
Memakai kasa
steril untuk menutup luka sampai betul-betul sembuh.
Rutin mengganti
kasa steril penutup bisul.
Memperhatikan
penanganan limbah kasa steril. Harus dimasukkan ke dalam plastik dan ditutup rapat
sebelum dibuang ke tempat sampah.
Hindari sauna,
pusat kebugaran, dan kolam renang sampai kondisi kulit sehat kembali.
0 Response to "Penyakit Bisul : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya"
Post a Comment