Sunday, July 29, 2018

Penyakit Astigmatisme : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya


Pengertian
Astigmatisme merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan yang ditandai dengan penglihatan yang kabur dari jarak jauh maupun kadang kala karak dekat, dan lebih sensitif terhadap cahaya menyilaukan di malam hari. Hal ini terjadi pada kornea mata yang memiliki kelengkungan tidak merata.

Gangguan pada mata ini juga sering dikenal kalangan awam dengan istilah mata silinder.

Penyakit Astigmatisme

Penyebab
Astigmatisme terjadi karena kornea mata tidak merata bentuknya. Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk ke dalam mata diterima oleh retina di berbagai tempat, tidak fokus hanya di satu titik saja. Hal inilah yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

Namun penyebab lengkung kornea yang tidak merata ini belum diketahui sepenuhnya. Pada sebagian orang, hal tersebut sudah terjadi sejak lahir. Sehingga diduga gangguan ini bersifat genetik.

Diagnosis
Untuk memastikan adanya astigmatisme, diperlukan pemeriksaan mata, berupa:

Pemeriksaan visus
Pada pemeriksaan ini, dokter akan meminta pasien untuk membaca huruf-huruf dalam sebuah papan (Snellen chart), dari jarak tertentu (biasanya berjarak sekitar 6 meter). Pada orang normal, huruf-huruf tersebut dapat dibaca dengan benar. Bila tak semua huruf terbaca, kemungkinan besar terjadi gangguan penglihatan.

Keratometri
Metode ini digunakan untuk menilai kelengkungan kornea. Pemeriksaan ini penting pada pasien astigmatisme untuk menentukan kelengkungan kacamata atau lensa kontak yang nantinya akan digunakan untuk mengatasi keluhan penglihatan kabur.

Pemeriksaan refraksi
Setelah dilakukan pemeriksaan visus, dokter atau optometris akan meletakkan serangkaian lensa secara bergantian di depan mata pasien. Dokter akan meminta pasien untuk menilai lensa yang paling sesuai dan paling membantu memperbaiki penglihatan dengan optimal.

Gejala
Gejala astigmatisme yang utama adalah penglihatan kabur untuk melihat benda pada jarak dekat maupun jauh. Mereka yang memiliki gangguan ini juga mengalami penglihatan malam hari yang kurang optimal dan sering kali lebih kabur.

Gejala lain serupa dengan gejala miopia (mata minus) dan hipermetropia (mata plus), yaitu mata terasa lelah dan sakit kepala.

Pengobatan
Ada beberapa pilihan pengobatan astigmatisme, yaitu:

Kacamata
Untuk memperbaiki penglihatan penderita astigmatisme, penggunaan kacamata adalah cara yang paling banyak dipilih. Kacamata harus mengandung lensa silindris, dapat pula ditambah dengan lensa ukuran sferis positif atau negatif sesuai dengan hasil pemeriksaan.

Lensa kontak
Sebagai alternatif kacamata, dapat pula digunakan lensa kontak. Ukuran dan karakteristik lensanya pun serupa dengan yang digunakan pada kacamata.

Operasi
Astigmatisme dapat diatasi melalui operasi untuk memperbaiki kelengkungan kornea. Operasi yang dapat dilakukan adalah LASIK (laser in situ keratomileusis) atau PRK (photorefractive keratectomy).
Untuk menentukan pilihan pengobatan yang paling tepat, sebaiknya penderita astigmatisme berkonsultasi dengan dokter spesialis mata.

Pencegahan
Sayangnya, hingga kini, tidak ada hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya astigmatisme. Tindakan yang bisa dilakukan adalah mendeteksi astigmatisme secara dini. Caranya, segera periksakan diri ke dokter bila merasa penglihatan kabur.

No comments:

Post a Comment