Pengertian
Batu kandung
kemih adalah batu yang terdiri dari mineral, yang ditemukan pada kandung kemih.
Kandung kemih itu sendiri merupakan tempat penampungan urine atau air seni sebelum dikeluarkan dari tubuh
melalui saluran urethra.
Penyebab
Batu kandung
kemih disebabkan karena pengosongan kandung kemih yang tidak baik, sehingga
urine tertinggal dalam kandung kemih. Akibatnya mineral dalam urine (terutama
urine yang pekat) dapat saling menempel dan mengeras hingga membentuk kristal
dan akhirnya batu.
Beberapa keadaan
medis meningkatkan faktor resiko pembentukan batu kandung kemih, seperti:
pembesaran
prostat
neurogenic
bladder (kerusakan saraf yang menyebabkan pengosongan kandung kemih kurang
baik)
sistokel
(kelemahan pada dinding kandung kemih yang menyebabkan kandung kemih ‘jatuh’ ke
vagina)
diverticula
kandung kemih (pembentukan ’kantung’ pada dinding kandung kemih)
diet (pola makan
tinggi lemak, gula dan garam juga rendah vitamin A dan B)
kurang minum
(menyebabkan urine pekat)
Diagnosis
Untuk menentukan
diagnosis abut kandung kemih, dapat dilakukan pemeriksaan analisa urine. Adanya
batu kandung kemih dapat memberikan hasil positif untuk pemeriksaan nitrit,
leukosit esterase, dan darah.
Selain itu dapat
dilakukan pemeriksaan darah untuk mengevaluasi fungsi ginjal serta adanya
peningkatan leukosit (sel darah putih) pada kasus sumbatan akibat batu dan
infeksi.
Pemeriksaan
radiologis juga sangat membantu diagnosis batu kandung kemih. Pemeriksaan gold
standard yang disarankan oleh American Urological Association adalah CT-scan
tanpa kontras untuk area abdomen (perut) dan pelvis (penggul). Jika pemeriksaan
ini tidak tersedia, dapat dilakukan pemeriksaan sinar X KUB (Kidney, Ureter,
Bladder).
Pada wanita
hamil, pemeriksaan yang disarankan adalah ultrasound.
Gejala
Gejala yang
dapat ditimbulkan batu kandung kemih cukup beragam, seperti:
nyeri perut
bawah, bisa juga dirasakan pada kelamin
nyeri atau
kesulitan saat berkemih
frekuensi
berkemih yang lebih sering, terutama malam hari
kesulitan
memulai berkemih (
pancaran urine
yang berhenti dan muncul kembali saat berkemih
urine yang keruh
atau berwarna gelap
adanya darah
pada urine
Pada beberapa
orang, bisa saja tidak merasakan adanya gejala apapun.
Pengobatan
Untuk penanganan
batu kandung kemih, ada dua jenis pengobatan yang bisa dilakukan, yaitu:
Farmakologis
Pemberian obat
(potassium sitrat) bertujuan untuk membuat urine lebih basa agar dapat
melarutkan batu yang bersifat asam (digunakan pada kasus terbentuk batu asam
urat)
target pH urine
adalah 6.5 atau lebih, namun perlu diingat terdapat resiko terjadi deposit
kalsium fosfat pada permukaan batu sehingga membuat terapi tidak efektif
Bedah
Terdapat
beberapa pendekatan pembedahan yang dapat dipertimbangkan untuk menangani batu
kandung kemih. Penggunaan endoskopi bertujuan untuk menghancurkan batu menjadi
lebih kecil, sehingga dapat keluar melalui saluran kemih.
Namun, pada
kasus batu yang terlalu besar, terlalu keras, ataupun saluran kemih yang kecil
(misalkan pada anak-anak), umumnya operasi terbuka lebih dianjurkan untuk
dilakukan.
Pencegahan
Untuk mencegah
terbentuknya batu kandung kemih, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan,
antara lain:
penanganan
keadaan medis yang meningkatkan faktor resiko pembentukan batu kandung kemih
meningkatkan
asupan cairan untuk mengurangi kepekatan urine
berkemih secara
teratur, jangan menahan BAK
jika berkemih
terasa tidak tuntas, jangan ragu untuk kembali mencoba buang air kecil 10–20
detik setelah usaha berkemih yang pertama
hindari
sembelit/ konstipasi
0 Response to "Penyakit Batu Kandung Kemih : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya"
Post a Comment