Penyakit Achalasia : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

adsense 336x280

Pengertian
Achalasia adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yang membuat makanan atau minuman sulit untuk sampai ke lambung. Makanan dari mulut akan melalui pipa esofagus (kerongkongan) dan cincin bawah esofagus (lower esophageal sphincter) sebelum disimpan dan dicerna di dalam lambung.

Penyakit Achalasia

Esofagus bertugas membawa makanan dengan proses peristaltik. Pada penderita achalasia, gerakan peristaltik dapat terganggu atau cincin bawah esofagus tidak membuka pada saat terjadi proses menelan. Sehingga makanan terkumpul pada esofagus.

Kelainan ini biasanya terjadi pada usia paruh baya. Namun juga bisa terjadi pada anak-anak. Achalasia lebih sering terjadi pada kelainan autoimun.

Penyebab
Achalasia dapat terjadi karena berbagai macam alasan dan sulit untuk menentukan alasan utamanya. Kelainan ini bisa disebabkan oleh keturunan atau kondisi autoimun. Autoimun itu sendiri merupakan suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat di dalam tubuh karena menganggapnya sebagai ‘musuh’.

Salah satu penyebab achalasia adalah kerusakan saraf pada esofagus. Akibatnya cincin bawah esofagus yang merupakan jaringan otot tidak merespons pada saat menelan. Achalasia juga dapat disebabkan oleh kerusakan dari cincin bawah esofagus tersebut.

Diagnosis
Dokter awalnya akan menduga adanya achalasia dari gejala kesulitan menelan baik makanan atau minuman. Biasanya gejala akan semakin parah seiring waktu. Pemeriksaan penunjang seperti esofagus manometri dapat membantu proses penentuan diagnosis.

Pemeriksaan akan dilakukan dengan memasang pipa pada esofagus saat menelan. Pipa tersebut merekam aktivitas otot cincin esofagus. Selain itu, pemeriksaan lain seperti sinar X dan endoskopi juga dapat dilakukan untuk menilai esofagus. Pemeriksaan sinar X dapat dilakukan dengan bantuan menelan cairan barium sehingga dapat dilihat aliran barium melalui esofagus.

Pada pemeriksaan dapat dilihat adanya gambaran seperti paruh burung. Pemeriksaan endoskopi dilakukan dengan memasukkan pipa dengan kamera pada ujungnya untuk mencari masalah pada esofagus.

Gejala
Gejala achalasia yang biasanya muncul antara lain adalah:

disfagia (kesulitan menelan atau merasa ada ganjalan di kerongkongan)
regurgitasi atau asam lambung balik
batuk-batuk
sering tersedak
nyeri dada atau rasa tidak nyaman
nyeri ulu hati
penurunan berat badan
nyeri hebat atau rasa tidak nyaman ketika setelah makan
Terdapat beberapa penyakit yang bisa menyerupai gejala achalasia. Misalnya GERD (gastroesophageal reflux disease), kanker esofagus atau infeksi parasit penyakit Chagas. Meski demikian, infeksi Chagas lebih sering terjadi di Amerika Selatan.

Pengobatan
Pengobatan achalasia melibatkan cincin bawah esofagus. Terdapat beberapa pilihan pengobatan yang dapat mengurangi gejala secara sementara atau mengobati fungsi cincin bawah esofagus secara permanen. Penanganan yang dilakukan meliputi prosedur pembedahan atau hanya obat-obatan.

Pilihan pertama adalah terapi pneumatic, yaitu melebarkan cincin bawah esofagus dengan memasukkan balon dan dikembangkan. Prosedur ini dapat membantu memperbaiki fungsi esofagus. Namun, ada kemungkinan prosedur pelebaran ini dapat melukai cincin tersebut sehingga membutuhkan prosedur pembedahan tambahan untuk memperbaikinya.

Prosedur lain adalah esofagomiotomi, yaitu membuat insisi atau luka untuk dapat mengakses LES. Setelah prosedur tersebut biasanya pasien akan memiliki pergerakan makanan ke lambung yang lebih baik. Namun, ada efek samping juga dapat terjadi seperti GERD.

Terapi lain bisa dilakukan dengan menggunakan botulinum toxin (botox) untuk melemaskan cincin otot esofagus. Cairan botox diberikan menggunakan endoskopi. Pengobatan lain seperti nitrat dan calcium channel blockers dapat digunakan untuk membantu cincin esofagus relaksasi sehingga makanan dapat lewat dengan mudah.

Pengobatan juga dapat dilakukan bukan hanya dengan satu pilihan terapi, namun dengan kombinasi terapi diatas.

Pencegahan
Kondisi achalasia sulit untuk dicegah karena penyebab utamanya yang sering sulit untuk ditentukan. Jika sudah mengalami gejala achalasia, sebaiknya langsung periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan pengobatan dengan segara.

adsense 336x280

0 Response to "Penyakit Achalasia : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya"

Post a Comment